Headlines News :

Latest Post

Pelatihan Muballighah Majelis Taklim Yayasan Ibu Bahagia

Written By Marseno on Sabtu, 30 Maret 2013 | 17.26

Belajar tidak mengenal usia dan profesi. Para ibu-ibu Majelis Taklim Yayasan Ibu Bahagia mengadakan acara Pelatihan Muballighah. Pada pelatihan ini diberikan beberapa pembekalan diantaranya pembekalan tentang Motivasi Belajar & Mengajar (Dakwah) yang disampaikan oleh Trainer TRUSTCO yaitu M. Apud Kusaeri, SPd, MSi. Pelatihan ini berlangsung di aula masjid Abu bakar di MT Haryono Square pada tanggal 17 Februari 2013.

Semoga para peserta terinspirasi untuk siap menjadi Muballigah Handal sesuai harapan masyarakat.



Sumber : http://trustco.or.id/berita-92-pelatihan-muballighah-majelis-taklim-yayasan-ibu-bahagia.html

Pemimpin Tidak Boleh Salah?

Oleh: Aang Kunaifi, ST (Trainer LMT TRUSTCO Jakarta)
Pahlawan, nama ini memang menyimpan pesona yang sungguh luar biasa, sehingga kita tidak sungkan untuk menghadiahkan kekaguman, pujian dan bahkan mungkin lebih daripada itu kepada mereka. Kecintaan yang tidak membutuhkan balasan justru malah membuat kita semakin termotivasi untuk membalasnya. Kekaguman adalah bentuk kecil dari itu, lidah pun tidak sampai hati untuk tidak berucap
Tapi sehebat apapun mereka, pemimpin dan pahlawan itu tetap seorang manusia, sedang ia adalah tempat kesalahan dan kealpaan. Seorang manusia, termasuk pemmpin dan pahlawan, pasti pernah melakukan kesalahan, bahkan kadang lebih jauh bisa menyimpan paradoksal
Abraham Lincoln, salah satu presiden Amerika Serikat, pernah mengakui kesalahannya ketika mengajukan diri sebagai anggota kongres tahun 1832. Steve JobsSteve Jobs bisa menjadi pribadi yang tidak menyenangkan bagi orang lain dan cenderung sembrono. Akan tetapi, ia tidak segan mengakui kesalahan yang pernah dibuatnya.
Meski Jobs digambarkan sebagai direktur Apple yang persuasif dan karismatik, sejumlah karyawannya pada waktu itu menggambarkannya sebagai manajer yang selalu berubah pikiran dan temperamental. Penurunan penjualan di seluruh industri menjelang akhir 1984 mengakibatkan keretakan hubungan kerja Jobs dengan Sculley, dan pada akhir Mei 1985 – setelah ketegangan internal dan pengumuman PHK besar-besaran – Sculley malah mengakhiri jabatan Jobs sebagai kepala divisi Macintosh.
Kesalahan yang dilakukan oleh seorang pemimpin adalah hal yang lumrah dan sangat biasa. Tetapi menjadi lain maknanya ketika kesalahan-kesalahan itu – karena ego - tidak pernah disadari dan diakui.  Sehingga harapan bagi adanya perbaikan semakin jauh. Masalahnya memang masih ada pemimpin yang bungkam (code of silence) dengan kesalahan-kesalahan itu, agar dianggap sebagai makhluk yang tidak tercela.
Dalam buku “Breaking The Code of Silence”, penulisnya yaitu DR. Mitchell E Kusy dan DR. Loullen N. Essex menybutkan tujuh gejala kesalahan pemimpin. Saya coba untuk membahas empat dari tujuh gejala kesalahan pemimpin tersebut. Pertama, “Engagement Gridlock” (penghalang jalan), yaitu sikap perfeksionis dan ingin menyelesaikan segala pekerjaan sendirian. Sikap ini berbahaya bagi sebuah organisasi. Sikap ini akan membuat staf atau bawahan dari pemimpin tersebut sulit untuk berkembang karena kepercayaan itu tidak pernah diberikan. Resikonya akan muncul ketika pemimpin tersebut sedang benar-benar membutuhkan bantuan dari staf-stafnya, mereka tidak siap karena memang sebelumnya tidak pernah berlatih atau berpengalaman, karena tidak pernah menerima sebuah tanggung jawab.
Kedua, “Misaligned Momentum” (momen menyimpang), langkah yang menentukan tapi salah arah. Gejala atau sikap ini biasa terjadi pada seorang pemimpin yang tingkat kepercayaan dirinya tinggi sekali, sehingga sering abai dengan variabel-variabel lain, seperti masukan dari staf, bawahan atau bahkan pimpinan yang lain. Pemimpin seperti ini meyakini bahwa hanya ide atau gagasannya saja yang benar, sedang yang lain salah.
Ketiga,  “Political Misread” (salah membaca situasi politik). Kesalahan seperti ini biasanya terjadi dalam kepemimpinan dalam dunia politik yang kita ketahui mempunyai eskalasi yang sangat dinamis. Ketidakmampuan dalam membaca situasi berujung kepada pengambilan keputusan dan positioning pada peta yang salah. Situasi seperti ini beresiko kepada kemunculan musuh-musuh baru, bukan sebaliknya memperbanyak dan memperkuat aliansi untuk pencapaian sebuah tujuan.
Keempat, “Too Much Too Soon” (terlalu cepat melompat). Kita mengenal adanya jenjang karir dalam dunia kepemimpinan. Selain berfungsi bagi selektifitas, jenjang karir ini juga akan membentuk jiwa dan mental kearifan bagi seorang pemimpin. Kekayaan pengalaman yang akan sangat berguna bagi dirinya ketika nantinya berada pada on the top. Tapi memang kita juga mengecualikan sosok yang mampu menempuh jalur cepat (fast track). Sosok seperti ini, kalau tidak diiringi dengan sikap jiwa untuk menjadi pribadi pembelajar yang juga cepat, akan rentan mengidap gejala yang keempat ini. Muhammad Al Fatih Murad sempat merasakan gejala ini, hingga membuatnya mundur untuk sementara waktu dari jabatan sebagai seorang raja sebelum akhirnya menorehkan tinta sejarah yang agung, membebaskan konstantinopel. (--Cont)



Sumber : http://trustco.or.id/berita-89-pemimpin-tidak-boleh-salah.html

CD Interaktif Sosialisasi RB dan Budaya Kerja RB Kemen PU

CD Interaktif "Sosialisasi - RB" dan "Budaya Kerja - RB" dibuat oleh tim multimedia trustco untuk membantu terselenggaranya sosialisasi Program Reformasi Birokrasi (RB) di Kementerian Pekerjaan Umum. Paket CD Interaktif ini terdiri dari 2 CD, yang pertama berisi tentang materi-materi sosialisasi Reformasi Birokrasi dan yang kedua berisi tentang materi yang diambil dari Buku Budaya Kerja PNS PU.



Sumber : http://trustco.or.id/berita-100-cd-interaktif-sosialisasi-rb-dan-budaya-kerja-rb-kemen-pu.html

Training Purnabakti KEMENKOPOLHUKAM

Written By Marseno on Sabtu, 09 Maret 2013 | 21.46

Old Soldier Never Die, itulah kata yang sesuai untuk peserta Training Orientasi Persiapan Pensiun Kementerian Polhukam pada tanggal 20 - 22 Februari 2013 di Hotel Yasmin Cipanas.
Pelatihan yang dilakukan selama tiga hari tersebut diharapkan dapat memberikan persiapan dalam hal sosial, emosional, spiritual, dan fisik. Dalam Training Purnabakti tersebut disampaikan materi tentang Makna Kehidupan, Kesiapan Perubahan, Komunikasi Harmonis dan bagaimana peserta Menjaga Kesehatan & Kebugaran Fisik, tidak hanya itu, peserta bahkan melakukan praktek langsung dengan berbagai macam gerakan kesehatan yang cocok untuk dilakukan. Fasilitator Trustco yang mendampingi adalah M. Apud Kusaeri, Sutoro, Defrizal dan Bemby Yasyam.
Pada hari terakhir kegiatan Training ini ditutup dengan kunjungan ke wilayah sekitar puncak untuk mengunjungi industri kecil sebagai inspirasi nantinya bagaimana melaksanakan kegiatan yang sederhana, mudah dilakukan, serta mampu menghasilkan finansial, dan yang terpenting adalah menyenangkan dalam melakukannya.

Membangun Soliditas dan Efektivitas Tim

Oleh : M. Rosiman, S.Si (Trainer LMT TRUSTCO Jakarta)
Ada pepatah "Sebuah tim yang terdiri dari individu individu yang cerdik... tidak lebih baik dari tim cerdik yang terdiri dari individu individu".
Inilah realitanya. Kemampuan (kompetensi) setiap orang di dalam tim pasti berbeda. Apakah itu perbedaan dari aspek sikap, perilaku kerja, atau karakter dari setiap individu itu sendiri. Dari perbedaan inilah yang sering dirasakan dalam sebuah organisasi menjadi hambatan / kendala untuk membangun Soliditas tim apalagi menjadi tim yang "Efektif"
Ibarat sebuah taman yang indah. Terdiri dari berbagai Bunga dan pohon dengan  bentuk ukuran warna dan jenis yang berbeda. setiap bunga memberikan warna tersendiri bagi taman, itulah harapannya. Tim / organisasi kita seperti indahnya taman. Banyak nilai-nilai kebaikan yang kita dapatkan di dalamnya
Perbedaan yang bisa di kelola mendatangkan rahmat dan keberkahan, tetapi jika tidak bisa dikelola mendatangkan laknat, permusuhan, persaingan bahkan kehancuran
Untuk itu setiap anggota di dalam tim harus saling mengisi dan melengkapi. Setiap orang merasa penting di dalam tim.
Nah sekarang pertanyaannya  adalah :
~ Apakah suasana tim / organisasi kita sudah seperti taman??
~ Sudah kompak kah  tim kita?
~ Apakah mudah membentuk tim yang solid?
~ Sudah mengenal lebih dekatkah rekan kerja kita?
~ Sudah efektifkah tim anda saat ini ??
Setiap organisasi / lembaga memiliki visi dan misi serta  goals atau tujuan yang ingin di capai.  Kemampuan setiap anggota didalam menjalankan tugas dan fungsinya sangat di butuhkan. Akan tetapi Perpadauan antara kemampuan tiap orang (kompetensi) dengan hubungan interaksi antar mereka adalah sangat penting. 
Kemampuan setiap orang memang perlu, tapi tanpa kesatuan langkah diantara mereka sangat sulit untuk mencapai tujuan yang di inginkan. Maka dari itu mari kita telaah sedikit tentang definisI dan makna tim.
Adapun makna tim adalah kumpulan 2 orang atau lebih yang memiliki :
  1. Pemimpin dan yang dipimpin
  2. Tujuan bersama
  3. Norma / aturan yang mengikat
  4. Ikatan yang kuat
  5. Program / kegiatan yang dilaksanakan bersama
Ada beberapa kendala yang harus kita sadari sering terjadi didalam tim yang terkadang menyebab terjadinya perpecahan
  1. Memiliki visi dan cara pandangan yang berbeda
  2. Interest / keinginan yang berbeda Tidak siap melihat realitas perbedaan
  3. Tidak mudah adaptasi baik antar personal maupun dengan sistem yang baru
  4. Keterbukaan belum muncul
  5. Sifat pribadi yang buruk ( egois, pelit iri dll)
  6. Terburu – buru tanpa perhitungan
  7. Tidak ada Komunikasi yang baik
  8. Mau menonjolkan diri
  9. Tidak mau menerima kelebihan orang lain
  10. Tidak percaya sesame rekan kerja
Ada beberapa Syarat tim menjadi solid dan langgeng :
  • Terbangun Semangat Kerja / Amal seluruh anggota TIM ( Hifdzul Hamasah)
  • Terbangun Sikap saling mempercayai sesama anggota Tim ( Hifdzul Tsiqoh)
  • Terbangun ikatan hati diantara sesama anggot TIM ( Ta’liful qulub )
  • Seluruh Anggota TIM berkontribusi sesuai dengan kemampuannya masing - masing
Syarat tim menjadi lebih efektif
  1. Walau ada keragaman keanggotaan tim namun dengan suatu tujuan bersama
  2. Tujuan yang berorientasi pada  tantangan
  3. Keterlibatan aktif para anggota tim,
  4. Uraian peran dan koordinasi anggota tim yang jelas
  5. Komunikasi yang baik
  6. Kepemimpinan tim yang handal. 
Semoga tim dan organisasi yang kita jalani saat ini dapat menjalankan nilai nilai diatas dengan menghasilkan tim yang solid dan efektif  sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.


 
Copyright © 2011. Trustco Bengkulu - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger